August 19, 2013

Simbol-Simbol Dalam Agama Buddha

Simbol-Simbol Dalam Agama Buddha

1.Vihara
Vihara adalah rumah ibadah agama buddha, bisa juga dinamakan kuil. Kelenteng adalah rumah ibadah penganut taoisme, maupun konfuciusisme. Tetapi di Indonesia, karena orang yg ke vihara/kuil/keleteng, umumnya adalah etnis tionghoa, maka menjadi agak sulit untuk di bedakan, karena umumnya sudah terjadi sinkritisme antara buddhisme, taoisme, dan konfuciusisme. Banyak umat awam yang tidak mengerti perbedaan dari klenteng dan vihara. Klenteng dan vihara pada dasarnya berbeda dalam arsitektur, umat dan fungsi.

Klenteng pada dasarnya beraritektur tradisional Tionghoa dan berfungsi sebagai tempat aktivitas sosial masyarakat selain daripada fungsi spiritual. Vihara berarsitektur lokal dan biasanya mempunyai fungsi spiritual saja. Namun, vihara juga ada yang berarsitektur tradisional Tionghoa seperti pada vihara Buddhis aliran Mahayana yang memang berasal dari Tiongkok.

Perbedaan antara klenteng dan vihara kemudian menjadi rancu karena peristiwa G30S pada tahun 1965. Imbas peristiwa ini adalah pelarangan kebudayaan Tionghoa termasuklah itu kepercayaan tradisional Tionghoa oleh pemerintah Orde Baru. Klenteng yang ada pada masa itu terancam ditutup secara paksa. Banyak klenteng yang kemudian mengadopsi nama Sansekerta atau Pali, mengubah nama sebagai vihara dan mencatatkan surat izin dalam naungan agama Buddha demi kelangsungan peribadatan. Dari sinilah kemudian umat awam sulit membedakan klenteng dengan vihara.

Setelah Orde Baru digantikan oleh Orde Reformasi, banyak vihara yang kemudian mengganti nama kembali ke nama semula yang berbau Tionghoa dan lebih berani menyatakan diri sebagai klenteng daripada vihara. kalau sejak orde baru hingga sekarang tetap klenteng itu klenteng tak ada perubahan, bahkan sebaliknya masa Refomasi dipengaruhi ganti Tri Dharma ( seolah-olah dipaksakan )

2. Buddha Rupang
Simbol dari ketenangan batin seseorang. Buddha rupang bukan berhala yang harus disembah oleh umat Buddha, namun Buddha rupang adalah simbol dari ketenangan batin.
    

3. Bunga
Simbol dari ketidak-kekalan. Bunga segar yang diletakkan di altar setelah berganti waktu dan hari akan menjadi layu. Begitu pula dengan badan jasmani kita, suatu waktu kelak pasti akan menjadi tua, sakit, lapuk akhirnya meninggal.
    
4.Lilin
Simbol dari cahaya atau penerangan batin yang akan melenyapkan kegelapan batin dan mengusir ketidaktahuan (avijja)
    
5. Air
Simbol dari kerendahan hati. Dikatakan demikian karena air selalu mencari tempat yang lebih rendah dimanapun mengalir. Sifat air adalah :
- Dapat membersihkan noda
- Menjadi sumber kehidupan makhluk
- Dapat menyesuaikan diri dengan semua keadaan
- Selalu mencari tempat yang lebih rendah
- Meskipun kelihatannya lemah, tetapi dalam keadaan tertentu dapat bangkit menjadi tempat yang dahsyat (misal banjir, sunami, dll)

6. Dupa
Simbol dari keharuman nama baik seseorang. Bau wangi dupa yang dibawa angin akan tercium di tempat yang jauh, namum tidak dapat tercium di tempat yang berlawanan dengan arah angin. Begitu juga dengan perbuatan manusia yang baik akan diketahui oleh banyak orang, tetapi perbuatan tidak baik dimanapun berada juga akan diketahui oleh orang lain.

7. Bendera Buddhis
Terdiri dari lima warna, antara lain :
1.Biru artinya bhakti
2.Kuning artinya bijaksana
3.Merah artinya cinta kasih
4.Putih artinya suci
5.Jingga/Orange artinya semangat

Bendera Buddhis berasal dari aura Buddha yang dipancarkan dari tubuh Buddha, baik yang melingkar di belakang kepala maupun yang menyelubungi tubuhnya. Aura tubuh Buddha dalam bahasa pali disebut Buddharasmi atau Byamappabha. Aura Buddha terdiri dari 6 macam, yaitu: Biru (Nila), Kuning (Pita), Merah (Lohita), Putih (Odata), Jingga/orange(Manjettha), campuran (pabhasura). Aura tubuh Buddha muncul pertama kali setelah mencapai penerangan sempurna di hutan Uruvela pada tahun 588 sebelum masehi, ketika itu beliau berusia 35 tahun. Belakangan warna aura tubuh Buddha tersebut dijadikan sebagai Bendera Buddhis oleh J.R. De Silva dan Kolonel H.S.Olcott untuk menandakan kembali kebangkitan kembali agama Buddha di Ceylon.

8. Stupa
Pada mulanya merupakan gundukan peringatan berbentuk setengah bola. Belakangan, gundukan ini menjadi monumen yang dikeramatkan. Menurut legenda bentuk tersebut berasal dari petunjuk Buddha Sakyamuni yang memperlihatkan kepada siswanya bagaimana cara membangun stupa dengan benar. Dalam legenda ini, Buddha mengambil tiga lembar jubahnya, melipatnya hingga membentuk bujur sangkar, lalu diletakkan diatas  tanah saling bertumpuk satu sama lain. Di atasnya diletakkan mangkuk (patha/bowl) secara terbalik dan diatasnya lagi diletakkan tongkat yang biasanya dibawa berkelana. Oleh karena itu stupa biasanya berbentuk tiga tingkat, antara lain : tingkat dasar berbentuk trapezoid, bagian tengah berbentuk setengah bola, bagian atas berbentuk kerucut.

9. Dhammacakka
Secara harfiah artinya roda dhamma, bentuknya bulat dan didalamnya terdapat jari-jari berjumlah delapan buah, terdiri dari :
a.    Pandangan benar : pandangan terhadap empat kesunyataan mulia
b.    Pikiran benar : pikiran terhadap segala sesuatu yang bersifat positif
c.    Ucapan benar : perkataan yang bermakna dan tidak menyakiti orang lain
Syarat  ucapan disebut benar adalah :
1. Ucapan itu benar
2. Ucapan itu bermanfaat
3. Ucapan itu beralasan
4. Ucapan itu tepat pada waktunya.
d.    Perbuatan benar : suatu tindakan yang tidak merugikan diri sendiri maupun orang lain
e.    Mata Pencaharian benar : melalukan kegiatan yang positif yang membawa kebahagiaan
f.    Usaha benar : berusaha mengembangkan segala sesuatu yang positif demi kemajuan batin. Ada lima maca usaha/perdagangan yang sebaiknya dihindari oleh umat Buddha, yaitu :
1. Berdagang manusia untuk dijadikan budak
2. Berdagang senjata tajam
3. Berdagang binatang buas (harimau, kucing, anjing, ular, dll)
4. Berdagang racun
5. Berdagang obat-obatan terlarang
g.    Perhatian benar : mengendalikan gerak gerik prilaku diri sendiri secara wajar
h.    Konsentrasi benar : memusatkan pikiran pada satu obyek

10.Relik
Adalah peninggalan khusus dari jenazah seseorang yang dipandang suci. Peninggalan
khusus ini biasanya berupa potongan kuku, rambut, abu jenazah, gigi, tulang, atau benda tertentu yang terdapat dalam tubuh setelah dikremasi. Pemujaan terhadap relik mulai sejak kematian Buddha Gautama setelah abu jenazahnya dibagi menjadi sepuluh bagian dan disimpan dalam stupa yang didirikan di sepuluh negara. Sebagai contoh relik gigi Sang Buddha saat ini disimpan di vihara Dalada Valigwa, dekat kandy Srilanka, sedangkan relik Sariputta dan Mogallana disimpan di Sanci, India.

11.Swastika
Adalah lambang yang berbentu salib sumbu dengan ujung sumbu membentuk patahan sehingga seolah-olah mirip dengan dua huruf S dan Z yang saling bertumpang tindih tegak lurus. Bentuk ini melambangkan lingkaran kehidupan yang terus menerus. Swastika melambangkan kesejahteraan dan hidup panjang.

12.Pohon Bodhi
Adalah lambang kebijaksanaan atau kesadaran agung dari pertapa Gautama. Karena dibawah pohon inilah Pertapa Gautama mencapai kesempurnaan.

No comments:

Post a Comment