Simbol-Simbol
Dalam Agama Buddha
1.Vihara
Vihara
adalah rumah ibadah agama buddha, bisa juga dinamakan kuil. Kelenteng adalah
rumah ibadah penganut taoisme, maupun konfuciusisme. Tetapi di Indonesia,
karena orang yg ke vihara/kuil/keleteng, umumnya adalah etnis tionghoa, maka
menjadi agak sulit untuk di bedakan, karena umumnya sudah terjadi sinkritisme
antara buddhisme, taoisme, dan konfuciusisme. Banyak umat awam yang tidak
mengerti perbedaan dari klenteng dan vihara. Klenteng dan vihara pada dasarnya
berbeda dalam arsitektur, umat dan fungsi.
Klenteng
pada dasarnya beraritektur tradisional Tionghoa dan berfungsi sebagai tempat
aktivitas sosial masyarakat selain daripada fungsi spiritual. Vihara
berarsitektur lokal dan biasanya mempunyai fungsi spiritual saja. Namun, vihara
juga ada yang berarsitektur tradisional Tionghoa seperti pada vihara Buddhis
aliran Mahayana yang memang berasal dari Tiongkok.
Perbedaan
antara klenteng dan vihara kemudian menjadi rancu karena peristiwa G30S pada
tahun 1965. Imbas peristiwa ini adalah pelarangan kebudayaan Tionghoa
termasuklah itu kepercayaan tradisional Tionghoa oleh pemerintah Orde Baru.
Klenteng yang ada pada masa itu terancam ditutup secara paksa. Banyak klenteng
yang kemudian mengadopsi nama Sansekerta atau Pali, mengubah nama sebagai
vihara dan mencatatkan surat izin dalam naungan agama Buddha demi kelangsungan
peribadatan. Dari sinilah kemudian umat awam sulit membedakan klenteng dengan
vihara.
Setelah
Orde Baru digantikan oleh Orde Reformasi, banyak vihara yang kemudian mengganti
nama kembali ke nama semula yang berbau Tionghoa dan lebih berani menyatakan
diri sebagai klenteng daripada vihara. kalau sejak orde baru hingga sekarang
tetap klenteng itu klenteng tak ada perubahan, bahkan sebaliknya masa Refomasi
dipengaruhi ganti Tri Dharma ( seolah-olah dipaksakan )
2. Buddha
Rupang
Simbol
dari ketenangan batin seseorang. Buddha rupang bukan berhala yang harus
disembah oleh umat Buddha, namun Buddha rupang adalah simbol dari ketenangan
batin.
3. Bunga
Simbol
dari ketidak-kekalan. Bunga segar yang diletakkan di altar setelah berganti
waktu dan hari akan menjadi layu. Begitu pula dengan badan jasmani kita, suatu
waktu kelak pasti akan menjadi tua, sakit, lapuk akhirnya meninggal.
4.Lilin
Simbol
dari cahaya atau penerangan batin yang akan melenyapkan kegelapan batin dan
mengusir ketidaktahuan (avijja)
5. Air
Simbol
dari kerendahan hati. Dikatakan demikian karena air selalu mencari tempat yang
lebih rendah dimanapun mengalir. Sifat air adalah :
- Dapat
membersihkan noda
- Menjadi
sumber kehidupan makhluk
- Dapat
menyesuaikan diri dengan semua keadaan
- Selalu
mencari tempat yang lebih rendah
- Meskipun
kelihatannya lemah, tetapi dalam keadaan tertentu dapat bangkit menjadi tempat
yang dahsyat (misal banjir, sunami, dll)
6. Dupa
Simbol
dari keharuman nama baik seseorang. Bau wangi dupa yang dibawa angin akan
tercium di tempat yang jauh, namum tidak dapat tercium di tempat yang
berlawanan dengan arah angin. Begitu juga dengan perbuatan manusia yang baik
akan diketahui oleh banyak orang, tetapi perbuatan tidak baik dimanapun berada
juga akan diketahui oleh orang lain.
7. Bendera
Buddhis
Terdiri
dari lima warna, antara lain :
1.Biru
artinya bhakti
2.Kuning
artinya bijaksana
3.Merah
artinya cinta kasih
4.Putih
artinya suci
5.Jingga/Orange
artinya semangat
Bendera
Buddhis berasal dari aura Buddha yang dipancarkan dari tubuh Buddha, baik yang
melingkar di belakang kepala maupun yang menyelubungi tubuhnya. Aura tubuh
Buddha dalam bahasa pali disebut Buddharasmi atau Byamappabha. Aura Buddha
terdiri dari 6 macam, yaitu: Biru (Nila), Kuning (Pita), Merah (Lohita), Putih
(Odata), Jingga/orange(Manjettha), campuran (pabhasura). Aura tubuh Buddha
muncul pertama kali setelah mencapai penerangan sempurna di hutan Uruvela pada
tahun 588 sebelum masehi, ketika itu beliau berusia 35 tahun. Belakangan warna
aura tubuh Buddha tersebut dijadikan sebagai Bendera Buddhis oleh J.R. De Silva
dan Kolonel H.S.Olcott untuk menandakan kembali kebangkitan kembali agama
Buddha di Ceylon.
8. Stupa
Pada
mulanya merupakan gundukan peringatan berbentuk setengah bola. Belakangan,
gundukan ini menjadi monumen yang dikeramatkan. Menurut legenda bentuk tersebut
berasal dari petunjuk Buddha Sakyamuni yang memperlihatkan kepada siswanya
bagaimana cara membangun stupa dengan benar. Dalam legenda ini, Buddha
mengambil tiga lembar jubahnya, melipatnya hingga membentuk bujur sangkar, lalu
diletakkan diatas tanah saling bertumpuk
satu sama lain. Di atasnya diletakkan mangkuk (patha/bowl) secara terbalik dan
diatasnya lagi diletakkan tongkat yang biasanya dibawa berkelana. Oleh karena
itu stupa biasanya berbentuk tiga tingkat, antara lain : tingkat dasar
berbentuk trapezoid, bagian tengah berbentuk setengah bola, bagian atas
berbentuk kerucut.
9. Dhammacakka
Secara
harfiah artinya roda dhamma, bentuknya bulat dan didalamnya terdapat jari-jari
berjumlah delapan
buah, terdiri dari :
a. Pandangan benar : pandangan terhadap empat
kesunyataan mulia
b. Pikiran benar : pikiran terhadap segala
sesuatu yang bersifat positif
c. Ucapan benar : perkataan yang bermakna dan
tidak menyakiti orang lain
Syarat ucapan disebut benar adalah :
1.
Ucapan itu benar
2.
Ucapan itu bermanfaat
3.
Ucapan itu beralasan
4.
Ucapan itu tepat pada waktunya.
d. Perbuatan benar : suatu tindakan yang tidak
merugikan diri sendiri maupun orang lain
e. Mata Pencaharian benar : melalukan kegiatan
yang positif yang membawa kebahagiaan
f. Usaha benar : berusaha mengembangkan segala
sesuatu yang positif demi kemajuan batin. Ada lima maca usaha/perdagangan yang sebaiknya
dihindari oleh umat Buddha, yaitu :
1.
Berdagang manusia untuk dijadikan budak
2.
Berdagang senjata tajam
3.
Berdagang binatang buas (harimau, kucing, anjing, ular, dll)
4.
Berdagang racun
5.
Berdagang obat-obatan terlarang
g. Perhatian benar : mengendalikan gerak gerik
prilaku diri sendiri secara wajar
h. Konsentrasi benar : memusatkan pikiran pada
satu obyek
10.Relik
Adalah
peninggalan khusus dari jenazah seseorang yang dipandang suci. Peninggalan
khusus
ini biasanya berupa potongan kuku, rambut, abu jenazah, gigi, tulang, atau
benda tertentu yang terdapat dalam tubuh setelah dikremasi. Pemujaan terhadap
relik mulai sejak kematian Buddha Gautama setelah abu jenazahnya dibagi menjadi
sepuluh bagian dan disimpan dalam stupa yang didirikan di sepuluh negara.
Sebagai contoh relik gigi Sang Buddha saat ini disimpan di vihara Dalada
Valigwa, dekat kandy Srilanka, sedangkan relik Sariputta dan Mogallana disimpan
di Sanci, India.
11.Swastika
Adalah
lambang yang berbentu salib sumbu dengan ujung sumbu membentuk patahan sehingga
seolah-olah mirip dengan dua huruf S dan Z yang saling bertumpang tindih tegak
lurus. Bentuk ini melambangkan lingkaran kehidupan yang terus menerus. Swastika
melambangkan kesejahteraan dan hidup panjang.
12.Pohon
Bodhi
Adalah
lambang kebijaksanaan atau kesadaran agung dari pertapa Gautama. Karena dibawah
pohon inilah Pertapa Gautama mencapai kesempurnaan.